oleh : ragil kuning
Selasa, 23 Mar '10 17:32
Aku melihatmu duduk berdua dengan seorang wanita. Di meja itu, engkau mengobrol berdua.. ya, hanya berdua.. Aku cemburu. Apalagi wanita itu sangat cantik. Dengan rambut hitam digerai sebahu dan pakaian modisnya, tak aneh jika kau tertarik padanya.
Dia memang cantik. Tak seperti diriku yang sederhana ini.
Aku lihat tatapan matamu juga berbeda terhadap wanita itu. Tatapan itu sangat hangat, tak sehangat ketika kau menatapku. Senyummu.. ya, senyummu itu juga terlalu manis untuk kau berikan pada wanita lain. Wanita yang bukan istrimu. Sedangkan aku, tak sekalipun pernah mendapatkan senyum manismu.
Ohh, ternyata waktu tak membiarkanmu diam. Tanganmu mulai menggenggam jari jemarinya yang halus dan putih itu. Kau alirkan segala hasrat dan cintamu lewat genggaman itu. Dan dia.. dia begitu menikmati kemesraan yang kau tawarkan.
Sayang, kemana kau selama ini ketika aku butuh semua itu? Kemana hasrat dan cintamu padaku? Sudah leburkah dan tergantikan oleh hasrat dan cintamu pada wanita itu? Sungguh, tak kuasa aku melihatmu berlama-lama memandang wajahnya yang ayu. Hatiku terbakar, sayang.. Telah kau kobarkan api cemburu di dadaku ini.
Lalu.. untuk apa aku masih di sini? Menatapmu bermesra-mesraan dengan wanita yang tak seharusnya merebut hatimu dariku. Aku sudah tidak tahan, sayang.. Ingin aku jambak rambut wanita ayumu itu, ingin aku cakar-cakar wajah mulusnya. Ingin aku teriaki dia bahwa kamu hanyalah milikku..
Aku datang sayang.. datang dengan segala rasa marah dan emosiku. Datang dengan segala kekecewaanku padamu. Datang ingin mencabik-cabik tubuh wanita ayumu.. Aku dengan segala rasa cemburuku..
Aku melihat ketakutan di matamu saat aku menghampiri tempat duduk kalian. Jangan salahkan aku sayang kalau malam ini aku menjadi iblis yang akan menghancurkan cinta kalian. Semua ini salahmu, semua ini karena kecuranganmu membohongi hatiku. Jangan mencoba menghalangiku dengan wajah melasmu, sayang.. karena aku akan melakukan semua ini demi mempertahankan cinta kita.
Tak sabar aku ingin melihat kehancuran wanitamu.. semakin dekat..semakin dekat langkahku menuju wanita itu. Dan, ahhhhhhhhhh.. adzan subuh membangunkanku.. Oh, ternyata aku sedang bermimpi. Aku pandangi sosok lelaki di sampingku. Tidurnya begitu pulas. Dalam hati aku merasa lega.. Ya Allah, jangan sekalipun Engkau biarkan kejadian buruk dalam mimpiku tadi menjadi kenyataan. Aku tak sanggup berpisah dengan lelaki yang sangat aku cintai ini..
Ku kecup kening suamiku, berharap dia merasakan getaran cinta ini. Getaran cinta yang masih sama seperti dulu, saat kami masih sama-sama dimabuk asmara. Dan getaran itu, tak kan pernah luntur.
“ Selamat pagi sayang, ayo sholat subuh bersama... “
dari : http://ngerumpi.com/baca/2010/03/23/aku-marah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar